Tudingan negatif minyak kelapa berbahaya untuk kesehatan

Sumber Kurio
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM -- Berita minyak kelapa tidak menyehatkan dan berbahaya bagi kesehatan jantung viral dalam dua hari ini. Mulai muncul di USA Today dan BBC tiga hari lalu (16/6/2017) serta diikuti oleh beberapa media online nasional.

Kampanye negative ini pernah terjadi tahun 80an di Amerika Serikat. Dimotori oleh National Heart Save Association (NHSA) dan American Soybean Association (ASA) berupaya menghancurkan minyaktropis terutama minyak kelapa.

Artikel berjudul The Poisoning of America menyentak publik membuat pemerintah mengeluarkan larangan penggunaan minyak kelapa. Industri pangan Amerika saat itu kemudian beralih ke minyak kedelai lokal.

Dampak kampanye ini sangat kuat menghantam pasar kelapa global. Di Indonesia terasa hingga kini, luas kebun semakin berkurang dan terbengkalai, pabrik minyak kelapa banyak yang gulung tikar serta petani kelapa yang sempat makmur jatuh miskin papar Ardi M.Simpala dari Sahabat Kelapa Indonesia.

Alasannya adalah minyak kelapa merupakan lemak jenuh yang menumpuk dalam tubuh dan menimbulkan plak pada pembuluh darah, penyebab gangguan jantung atau stroke.

Pendapat ini disanggah Muhartoyo staf senior dari APCC (Asian and Pacific Coconut Community) ia mengatakan ada tiga macam lemak jenuh yaitu rantai pendek, sedang dan rantai panjang.

Beda denganrantai panjang pada pada lemak hewani, rantai sedang minyak kelapa sangat mudah terurai dalam tubuh menjadi energi. Ia melanjutkan jangan-jangan yang menulis artikel negative tersebut tidak memahami apa itu lemak jenuh.

Secara terpisah Annas Ahmad, praktisi diet coconut keto Indonesia mengatakan alasan menghindari minyak kelapa atas dasar riset Ansel Keys pendukung diet tanpalemak jenuh adalah salah. Ia mengutip pendapat ahli dari Filipina Dr. Fabian M. Dayrit, guru besar Universitas Ateneo yang mengatakan hasil riset Ansel Keys ini memiliki kekeliruan metode sehingga hasilnya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Riset ini pun sudah tidak update dilakukan tahun 1957 malahdigunakan sekarang.

Gerakan ini mengada-ada papar Ardi. Ia menyebut tahun 1935 impor kopra dari Filipina dikenai pajak 3% dan menurut USDA dilakukan untuk melindungi industri minyak kedelai dalam negeri. Oleh karena itu ia mengendus motif ekonomi dibalik semua ini. Apalagi muncul saat pasar global produk pangan kelapa meningkat tajam serta kampanye negative yang gencar terhadap minyak sawit. Polanya pun sama, jika dulu melalui NSHA kini oleh American Heart Association tutupnya.

No comments:

Post a Comment